Pak Rame merupakan TNI AD Staff keuangan
tahun 1968 yang telah pensiun di tahun 2000 pada umur 56 tahun. Bapak dari 5
orang anak dan menjadi Kakek dari 11 cucu mempunyai hobi membaca buku. 6 bulan
Setelah pensiun kebanyakan menghabiskan waktu hanya di rumah membuat pak rame
merasa sangat jenuh karena dulunya terbiasa bekerja, ingin melakukan suatu
aktivitas tapi bingung mau melakukan apa. Aktif mendonorkan darah di PMI
sebanyak 100 × sampai mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada Juli 2012 dan juga mendapatkan penghargaan dari ketua
PMI Indonesia Jusuf Kalla pada Desember 2012 di Jakarta, “Pemerintah Pontianak
yang membiayai semua transportasi dan akomodasi saya ke Jakarta”. Kata pak Rame
yang telah mendonorkan darahnya terakhir di umur 61 pada tahun 2005.
Awal membangun Taman Bacaan di
depan rumah yang beralamatkan Jln. Pak Benceng No.24 dikarenakan melihat
anak-anaknya tiap hari selalu membawa banyak komik sewaan atau pinjaman ke
rumah, sehingga Pak Ramepun terpikir untuk membuka Taman Bacaan penyewaan komik
sendiri di daerah kota baru. Dengan modal awal Rp. 2 juta pak rame membeli
ratusan komik dan beberapa rak buku. Jumlah komik Taman Bacaan yang dimiliki
sekarang berkisar 22ribu komik. Tiap minggu selalu ada terbitan komik baru
rata-rata 10 buku, zaman dahulu membelinya di agen komik Populer yang bertempat
di depan mall matahari, harga komik
zaman dahulu hanya Rp. 8.500 dan disewakan seharga Rp. 800. Sekarang mengambil
komik di agen Angkatan Jaya di Jln. Gajah Mada harga komik paling murah bekisar
Rp. 18.500 dan disewakan dengan harga Rp. 1.800.
Jumlah penyewa dari tahun 2001
sampe sekarang mencapai 1.672 orang dari berbagai kalangan, kebanyakan dari
pelajar atau karyawan swasta, bahkan ada juga yang berprofesi sebagai dokter
sebanyak 5 orang, Pak Rame cukup akrab
dengan setiap penyewa yang dating ke taman bacaan sampai sering dijadikan
tempat curhat, teman ngobrol, dan banyak juga yang mengundang Pak Rame ke acara pernikahan mereka.
Pendapatan dari menyewakan komik di tahun 2001
sampai 2008 bisa mencapai Rp. 300 – Rp.400 ribu perhari, sehingga pak Rame
dapat membangun ruko kecil-kecilan didepan rumahnya sekitar Rp. 30 juta
“ Rp.30 juta itu benar-benar
murni hasil nyewain buku komik, tidak pakai tunjangan pensiunan, semenjak buka
Taman bacaan uang pensiunan bulananan sebesar Rp. 2 juta lebih saya berikan ke
istri saja untuk kebutuhan rumah tangga”. Kata Pak Rame.
Mulai tahun 2009 penyewa komik
makin berkurang sehingga pendapatan Pak Rame dari komik perhari kurang dari
Rp.100 ribu, bahkan pernah hanya Rp. 20rb , “ anak zaman sekarang minat bacanya
kurang sekali, mungkin karena pengaruh gadget juga”. Kata Pak Rame.
Taman Bacaan 123 Scorpio buka
tiap hari dari jam 08.00 – 20.00 WIB. “Tidak ada hari libur sama sekali,
Lebaran saja saya tetap buka”. Ujar pak Rame. Menyewa 5 buku diberikan diskon 10%, 10 buku 20%, sampai 20
buku keatas 30%.
Resiko membuka usaha ini
terbilang kecil hanya dari para penyewa yang tidak mengembalikan buku, tapi
hanya sedikit saja yang seperti itu dan sangat jarang, sehingga koleksi komik
Pak Rame tetap terjaga. Taman Bacaan yang diketahui Pak rame di Pontianak ada
sekitar 11 Taman Bacaan, di kota Siantan ada 2. Tapi pak Rame dengan taman
Bacaan lainnya saling tidak kenal, sehingga tidak mempunyai akses info atau
komunikasi tentang buku komik. Dalam menjalani usaha ini banyak sukanya “buku
itu tidak ada basinya”. Ujar pak rame.
Kendala yang pernah terjadi
ketika akhir tahun 2013 sempat sakit stroke selama sebulan, sehingga Taman
Bacaan dipegang oleh cucu, susunan bukunya menjadi sangat berantakan, dan
banyak buku yang menghilang. “saya bingung jika saya sudah tiada siapa yang
akan mengurus, belum ada pikiran mau diwariskan ke siapa atau mungkin bias jadi
dijual”.