12 Pelajaran Berharga yang Didapat Dari Novel Yorick

Bismillahirrahmanirrahiim,

12 Pelajaran Berharga yang Didapat Dari Novel Yorick - Seorang pemenang adalah pemimpi yang tidak pernah menyerah dan berani bertarung sendiri. Begitulah gambaran secara garis besar yang terdapat dalam Novel Yorick. Novel yang berdasarkan kisah nyata dan saat ini telah diangkat ke film layar lebar. Jadi gak sabar mau nonton filmnya juga nih.

Menurut saya kisah Yorick sungguh menginspirasi dan WAJIB UNTUK DIBACA. Seorang anak desa asli Indonesia berhasil memiliki perusahaan taraf internasional yakni Nevsky Prospekt. Tentunya  ada kisah perjuangan yang tak mudah, jatuh bangun saat Yorick membangun perusahaanya. Juga ada sosok yang begitu menginspirasi bagi Yorick dalam pribadi serta kesuksesannya.

Yorick selaku founder dan pemiliki perusahaan Nevsky Propsekt. Sebuah perusahaan yang dibangun untuk memberikan jalan kepada insan-insan kreatif agar dapat berkembang dengan memberikan pembinaan, pengarahan, dan pemberian atau penambahan modal kerja sehingga dapat mengakomodir ide-ide kreatif menjadi bisnis nyata yang memiliki nilai jual dan nilai saing tinggi. 



Buku setebal 346 halaman ini ditulis oleh Kirana Kejora. Yorick merupakan novel kelima Mb Kirana yang telah saya baca. Novel Mb Kirana yang telah saya baca antara lain Kenang Langit, Elang, Rindu Terpisah di Raja Empat, dan Senja di Langit Ceko. Tapi baru Novel Yorick yang berhasil membuat saya emosional. Saya sampai menangis terenyuh akan kisahnya. Terutama bagian saat Yorick kecil mengurus hidupnya sendirian selama 28 hari ketika neneknya dibawa pergi oleh Pak Cecep yang tak lain adalah keluarganya. Hanya Jaung si ayam jago yang menemani Yorick menanti kepulangan neneknya.

Membaca novel Yorick secara keseluruhan membuat saya banyak mendapatkan pelajaran tentang hidup. Terutama tentang rasa syukur, kegigihan, dan berjuang keras untuk mencapai hal yang diinginkan. 

Membaca novel Yorick membuat saya  makin tersadarkan bahwasannya saya masih kurang bersyukur. Apalagi bila saya mendapatkan masalah yang menurut saya berat, seringkali membuat saya menangis terisak bahkan sampai sakit. Yorick mengajarkan bahwasannya masalah hidup hanyalah soal waktu, selama tetap semangat, pantang menyerah, dan terus berbuat baik. 

Tak pernah patah, tak akan menyerah, terus melangkah.” -Yorick

Sebelum saya menyampaikan 12 pelajaran berharga tentang kehidupan yang terdapat dalam novel Yorick. Izinkanlah saya memberikan review tentang buku ini terlebih dahulu. Siapa tahu dapat menginspirasi pembaca lainya untuk tetap :
1. Percaya diri
2. Tidak jadi putus asa
3. Penuh semangat dalam berjuang menghadapi kehidupan, 
4. Terus melangkah mencapai cita-cita.



Novel Yorick memiliki alur cerita maju mundur. Bagian pertama menceritakan Yorick yang telah dewasa, sukses karir, dan sedang berada di Rusia saat musim panas telah datang. Pembaca akan dibawa ke Kota Saint Petersburg yang menjadi rumah singgah Yorick. Dimana kota tersebut sedang mengalami fenomena White Nights. Yakni fenomena alam dimana matahari tetap akan terlihat seperti cuaca sedang cerah  meski hari sudah malam. 

Khas tulisan Mb Kirana yakni dapat memberi gambaran yang cukup jelas suasana dan keindahan Kota Saint Petersburg saat White Nights berserta sejarahnya. Pembaca juga akan mendapatkan berbagai informasi budaya dan sejarah kota yang menjadi kelahiran Vladimir Putin.

Alur cerita mundur menceritakan saat  Yorick masih kecil. Yorick adalah seorang anak dari desa kecil Kecamatan Panjalu, Ciamis. Yorick dibesarkan oleh Nenek Encum setidaknya sampai berusia 11 tahun. Nenek Encum adalah nenek dari ibu kandungnya. Bukan berarti Yorick adalah anak yatim piatu, namun semenjak ia  baru berusia satu tahun, bapak ibu kandungnya bercerai lalu melepaskan tanggung jawab sebagai orangtua. 

Yorick kecil akhirnya diasuh oleh neneknya sendirian, karena sang kakek juga telah tiada. Bagaimanapun derita masa kecilnya Yorick menjadi bagian sejarah yang membuat semangat besar pembaharuan baginya.

Yorick adalah anak yang memiliki sifat amanah, patuh, dan kukuh pendirian. Sewaktu nenek Encum pergi dibawa Pak Cecep ke Bandung. Yorick pantang minta-minta pada tetangga. Walau tetangganya Bik Nis mengajak Yorick untuk tinggal bersama, tapi Yorick ingat pesan neneknya untuk tidak merepotkan orang lain. Ia mampu mengurus hidupnya sendiri, berangkat sekolah, membereskan rumah, memberi makan ternak, sampai masak alakadarnya.

Ketika tumbuh dewasa sebelum Yorick berkecimpung di dunia IT, menjadi programmer dan sukses. Yorick setia mengumpulkan rezeki dengan melakukan pekerjaan apapun, mulai dari buruh cuci motor, membantu tukang martabak, menjadi kuli panggul toko besi, dan berbagai pekerjaan serabutan lainnya.

Bekerja keras dan cerdas! Yorick dapat membiayai hidupnya dan melanjutkan sekolah di sebuah SMA Swasta. Yorick juga bekerja sambil kuliah mengambil jurusan IT sebagai pendukung kerjanya. Dari ketekunan dan ketelatenanya merajut komponen sebagai dasar-dasar program-program yang ia buat. Yorick berhasil menaikkan derajat hidupnya.

Yorick tetap manusia biasa yang pernah melakukan kesalahan. Yorick pernah mengalami kegagalan dalam menjadi pemimpin dan pebisnis yang baik.  Sehingga manajemen usahanya hancur berantakan, dan mengalami kerugian milyaran Rupiah. Untungnya Yorick tetap semangat dan tidak pantang menyerah sehingga dapat bangkit kembali 


Makin serius mambaca novel Yorick sambil ngadem di atas pohon


Kisah cinta Yorick 

"Cukup musim saja yang dingin, bukan dirimu. Cukup musim saja yang panas, jangan hatiku. Cukup musim saja yang gugur, tidak cintaku. Bodohkah aku masih mencintainya Tuhan?" Nevia hal 44.

Setiap orang pasti memiliki sebuah kisah cinta. Begitu juga Yorick. Hanya di novel ini tidak dijelaskan lebih detail Yorick akhirnya menikah dengan Nevia setelah tidak berjodoh dengan Tia atau berakhir jomblo. Jika memang berakhir jomblo berarti masih ada kesempatan para gadis lajang untuk mendekati Yorick yang digambarkan muda, ganteng, sukses, dan baik hati.

Ada dua gadis cantik yang dekat dengan Yorick yakni: Tia dan Nevia. Tia seorang gadis agamis dari keluarga yang sederhana, sedangkan Nevia adalah gadis pintar dari keluarga kaya. Keduanya baik, pengertian, namun Yorick haruslah memilih salah satu diantaranya. 

Pilihan Yorick awalnya jatuh pada Tia. Tanpa disangka hubungan Yorick dan Tia tidaklah langgeng. Tia memutuskan begitu saja hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Karamnya hubungan yang tidak jelas dengan Tia Si gadis Pontianak justru membuat Yorick lega dan yakin bahwa Tia bukanlah jodohnya, ditambah lagi Tia akhirnya menikah dengan pria lain. Yorick bukan peminta cinta, atau pengemis kasih. Ia terbiasa hidup tanpa itu semua. Baginya, cinta adalah hal kesian yang ia butuhkan, namun tak ia paksakan  kepemilikannya.

Keluarga.

Entah ada permasalahan apa yang terjadi pada orangtua kandung Yorick sehingga Yorick dengan mudahnya mereka abaikan. Saya tidak habis pikir saja bayi yang baru berusia satu tahun harus dirawat oleh seorang nenek yang semestinya banyak istirahat dan bisa hidup enak diurus anak-anaknya.

Yorick mempunyai keluarga besar. Sayangnya keluarga besarnya tidak ada yang benar-benar tulus merawat Yorick. Kebanyakan malah disuruh menjadi pembantu di rumah para keluarga. Dimulai dari keluarga Pak Cecep, Pak Suharna, dan Pak Jaya.

Demi meneruskan hidup, dan tidak tahu harus kemana lagi, Yorick memilih tabah menjalani rutinitas melelahkan di rumah keluarganya sendiri. Memang Papa dan Mamanya Yorick yang telah bercerai pernah menemuinya dan mengajak Yorick untuk ikut tinggal di Jakarta agar Yorick tidak menjadi gelandangan ketika Yorick memutuskan pergi dari rumah keluarga besarnya itu. Namun bagi Yorick semua begitu asing, dan terlambat untuk bisa menyatu. Yorick tetap memutuskan untuk sekolah dan ngekos di Bandung. Pilihannya hanya satu, hidup sendiri! 

Cinta sang nenek

Sangat disayangkan Yorick terpaksa berpisah dengan neneknya ketika mereka malah di bawa Pak Cecep ke Bandung.  Tidak dijelaskan neneknya berada dimana, apakah opname di rumah sakit, dimasukkan panti jompo, atau berada di rumah anaknya yang lain. 

Yorick baru mengetahui neneknya meninggal setelah ia dewasa.  Hal ini membuat penyesalan yang amat dalam bagi Yorick karena tidak sempat membahagiakan sang nenek yang amat dikasihinya.

Neneknya ternyata segalanya bagi Yorick. Timbunan nasehat neneknya telah mengakar dan menjadi gunung kokoh dalam pikiran dan menjadi lautan luas di dalam palung hati Yorick. Neneknyalah yang membuat Yorick tumbuh menjadi anak yang kuat, mandiri, dan penuh santun.

"Aku bangga, walaupun aku tak punya apa-apa, tidak punya keluarga seperti yang lain, tidak diajari dan dimentori, tapi aku punya Nenek yang tidak dimiliki orang lain. Nenek, adalah “maha guru” dengan seribu pelajaran."
         Yorick

Novel Yorick Blog Review

Dari kisah Yorick saya mendapatkan 12 pelajaran berharga tentang kehidupan yang dapat dijadikan pedoman. Semoga rangkuman kecil saya bermanfaat bagi pembaca blog sangmaya. Berikut 12 pelajaran berharga tentang kehidupan dari novel Yorick:

1. Bersyukur

“Hidup ini bukan tentang banyaknya kebahagiaan yang kita dapat, namun tentang apa yang Allah berikan pada kita.” Yorick  hal 311.

Yorick semenjak kecil sudah diajarkan untuk banyak bersyukur oleh neneknya. Sehingga segala kesedihan ataupun kebahagiaan yang didapatkannya dapat Yorick syukuri. Bersyukur amatlah penting dilakukan agar hidup tidak mudah frustasi apabila mendapatkan ujian, dan tidak lupa diri saat mendapatkann kebahagiaan.

"Hirup the kudu dimimitian ku du’a jeung ditutup ku rasa sukur." Hidup harus diawali dengan doa dan ditutup dengan sukur. Nenek Encum hal 24.

Banyak bersyukur akan apa yang telah Allah berikan kepada kita sangatlah penting.  Bersyukur jangan hanya ketika mendapatkan kebahagiaan saja, namun ketika ujian datang kita juga harus pandai bersyukur. Selalu ada hal baik yang pasti bisa disyukuri. Sekecil apa pun, syukur kata pertama yang harus diucapkan.

2. Tidak mudah putus asa
Rangkaian kegagalan hanyalah sebuah proses menuju keberhasilan. Yorick memang pernah menderita, namun penderitaanya itu tidak membuatnya mudah putus asa atau patah semangat. Ia tetap bangkit bertarung dengan kehidupan sampai akhirna bisa sukses dalam karirnya. Tidak boleh berkata tidak bisa, dan harus berkomitmen dalam kata tersebut.

Kemenangan akan berpihak pada yang mau membuang rasa keputusasaan. Yorick hal 2.

3. Bersikap sopan santun.
Sopan santun merupakan sikap yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mau kaya, sukses, ganteng, atau secerdas apapun jikalah tidak memiliki sikap sopan santun pastilah menjadi sosok menyebalkan yang tidak disukai orang. Justru keberhasilan seseorang juga dilihat dari bagaimana orang tersebut bersikap pada lingkungan di sekitarnya.

Penderitaan yang dialami Yorick tidak membuatnya kehilangan sopan santun. Ia tetap bersikap baik pada siapapun. Bahkan menurut orang-orang terdekatnya Yorick ini terlalu baik sampai sering dimanfaatkan orang lain. Yorick juga tidak mengharapkan kebaikanya dibalas.

Kesantunan, kunci besar akan semua kesuksesan. Yorick hal 4.

4. Menjaga Persahabatan
Beruntunglah bagi siapapun di dunia ini yang memiliki sahabat karib. Sahabat bukan hanya harta, namun juga jiwa bagi seorang Yorick. Rotten, Tejo, Iyan, dan Pak Kin. Bagi Yorick bukan hanya sekedar sahabat, namun juga saudara, dan keluarga tak sedarah. 

Ketika Yorick kesusahan, Rotten biasa membelikan Yorick makanan sekalipun Yorick sering berdalih sudah makan, sedang puasa, atau masih kenyang. Tejo dn Iyan yang menjaga Yorick ketika sakit. Kesetiaan, ketulusan, kepercayaan, menjadi tiga pilar utama bangunan persahabatan mereka. 

5. Tetap Semangat! 
Semangat adalah api, yang berfungsi untuk membakar atau menghangatkan semua yang dingi dan lesu. Tanpa semangat kesuksesan tidak akan mudah diraih. Tanpa semangat menjalani kehidupan juga tidak dapat ceria. Karena itu menjaga untuk tetap semangat sangatlah penting.

“Jadi orang teh jangan suka ngeluh, harus semangat. Ulah keok memeh dipacok.” Nenek tabah itu meminta Yorick yang mulai tampak jiwa pemberontaknya dengan kalimat bijak dari kearifan lokal yang berarti, jangan mundur sebelum berperang. Nenek Encum hal 47

6. Mengingat kematian
Setiap Jumat Nenek Encum selalu mengajak Yorick ke makam kakeknya di Cibungur. Tidak hanya berpesan kepada Yorick agar sang nenek minta dimakamkan di sebelah makam suaminya, tetapi juga menyampaikan kepada Yorick bahwasannya hidup ini hanya sementara.

Mulih kajati mulang kaasal, bahwa semua yang berasal dari Tuhan, akan kembali kepada-Nya. 

7. Tidak Merepotkan Orang Lain.

“Rick, kamu makan ya. Tadi Bik Nis masak sayur bayem.”
Ia menunduk, namun melirik dua rantang seng enamel putuh polos yang dibawa Bik Nis.
“Kata Emak, saya enggak boleh merepotkan orang Bik.”
Yorick hal 102.

Selama kita bisa, jangan merepotkan orang. Pelajaran yang sangat luar biasa untuk mengasah kemandirian sejak dini. Sebenarnya dari beberapa kisah kesusahan Yorick dia bisa saja minta bantuan orang lain. Namun nasehat neneknya selalu di ingatnya dan dipatuhi olehnya. Hal ini membuat Yorick tumbuh besar dengan mandiri tanpa menyusahkan orang lain. Termasuk kedua orangtuanya. Yorick mampu hidup sendiri.

8. Tidak serakah.
Kebanyakan orang termasuk saya, biasanya jika ada undangan yang terdapat makan-makan menjadi ajang kesempatan makan enak. Apalagi bila pesta pernikahan yang menyajikan makanan secara prasmanan dan berstand-stand. Tak jarang orang nambah makan sampai dua sampai tiga piring. 

Di sebuah acara syukuran saya sering kali memperhatikan dan merasa sedih melihat betapa banyak orang mengambil makanan lumayan banyak tetapi tidak dihabiskan, entah dengan maksud apa, sehingga makanan tersebut menjadi mubazir. Saya yang pernah mengalami kelaparan tentunya kesal, namun tidak bisa melakukan apa-apa.

Membaca novel Yorick, Nenek Encum mendidik Yorick sedemikian rupa agar tidak makan berlebihan sekalipun berada di sebuah acara syukuran yang berlimpahan makanan. Padahal keseharian mereka tentunya seringkali kurang makan, atau makan alakadarnya. Namun tidak membuat nenek Encum lupa diri terhadap makanan, dan menginginkan cucunya juga begitu. Pelajaran hidup yang sangat bagus dan patut untuk di contoh. 

"Jadi jelema ulah sarakah. Nu Sarakah moal berkah." Jadi orang jangan serakah, kalau serakah tidak akan berkah. Nenek Encum hal 59.

9. Menuntut Ilmu sepanjang hayat.
Nenek Encum tidak hanya berhasil menanamkan budi perkerti baik kepada Yorick. Namun Nenek Encum juga berhasil menanamkan pikiran bahwa belajar itu sangatlah penting agar menjadi bekal di dunia dan akhirat. Semua yang terlihat di mata bisa dipelajari. Ilmu yang bermanfaat di dunia membawa kesuksesan di dunia dan menjadi tabungan amalan jariyah di akhirat apabila diwariskan. 

"Hirup kudu nungtut elmu, keur kasalametan dunya akherat". Hidup harus mencari ilmu untuk keselamatan dunia ahirat. Nenek Encum hal 66.


10. Tidak lari dari masalah.
Sekalipun masalah datang dan ujian hidup menimpa. Janganlah sampai lari dari masalah. Karena hal tersebut tdak akan menyelesaikan apa-apa. Apalagi bila lari dari masalah dengan hal-hal yang negatif seperti mabuk-mabukan. Lari dari masalah kebanyakannya hanya membuat masalah baru.

11. Tidak menyimpan dendam.
Pahit dan pedihnya penderitaan yang kita alami, jangan sampai menyimpan dendam pada siapapun. Dendam hanya merusak hati, beban pikiran, dan akhirnya menyakiti diri. Tetap fokus pada kebaikan.

"Dulu saya termotivasi untuk maju. Tujuannya untuk membalas semua perlakuan orang-orang terhadap saya. Membalas setiap pukulan yang saya terima. Membalas setiap inajakan yang mereka lakukan. Membalas setiap ucapan dan hinaan yang mereka katakan. Semua harus impas. Saya juga pernah punya rasa iri, dengki, benci, dendam. Dan akhirnya saya lelah sendiri dengan semua itu."
          Yorick.

12. Yakin!
Kekuatan pikiran amatlah penting dalam mencapai keberhasilan. Nenek Encum sangat yakin bahwa cucunya Yorick akan menjadi orang yang berhasil. Seperti ucapan Nenek Encum kepada Yorick saat menghibur Yorick. 


“Jangankan hanya mobil-mobilan. Pabriknya pun suatu saat nanti bisa kamu beli!”

Keyakinan nenek Encum membuat Yorick tumbuh dengan kekuatan pikiran yang kuat. Sehingga apa yang Yorick butuhkan atau inginkan terwujud. Seperti saat Yorick mendapatkan dua SIM yakni Sim A dan Sim C. Sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan SIM C. Hal itu membuat Yorick menjadi diolok-olok. Saat itu Yorick hanya tersenyum cuek dan berkata. “Lihat ya, sebelum SIM ini habis, saya udah beli mobil.” Dan keyakinan Yorick benar. Ia memiliki mobil sebelum SIM itu habis.

Menggegam harapan dengan keyakinan. Sebuah keyakinan yang bersinergi dengan kekuatan pikiran, akan membawa diri ke puncak keberhasilan. 

Masih ada cita-cita Yorick yang belum terlaksana, yakni membangun sebuah panti jompo. Saya yakin keinginan Yorick tersebut pasti terwujud. 

Begitulah 12 pelajaran berharga yang saya dapatkan dari novel Yorick. Kesan saya setelah membaca habis novel Yorick saya seperti mendapatkan pencerahan untuk lebih bersyukur, semangat, dan pantang menyerah dalam berjuang menghadapi kehidupan saya saat ini.

Saya juga membaca tanggapan-tanggapan dari orang-orang terdekat Yorick. Saya makin penasaran dengan sosok asli Yorick, karena fotonya tidak dilihatkan seperti foto Pak Hanafi, Pak Kin, Rotten, Tejo, Iyan, dan APIP. Semoga saja waktu berpihak pada saya agar dapat bertemu dengan Yorick yang asli. Agar saya dapat mengucapkan terimakasih secara langsung dengannya dan dengan penulis kisahnya yakni Mb Kirana Kejora 


Judul Novel : Yorick
Penulis : Kirana Kejora
Penerbit : PT. Nevsky Prospekt Indonesia
Tahun Terbit : 2018
Ketebalan Buku : 346 halaman
Edisi : ISBN 978-602-528-830-2
Harga : 89.000 (P. Jawa) 


Labels: , , ,